Lensa Purbalingga - China kembali membuat geram, dengan mengklaim batik secara terang-terangan di media sosial.
Hal tersebut berdasarkan unggahan dari akun Twitter media Tiongkok China Xinhua News yang memposting sebuah video pada 12 Juli 2020.
"Batik is a traditional craft common among ethnic groups in China. Using melting wax and a spatula-like tool, people dye the cloth and heat it to get rid of the wax. Check out how the ancient craft evolves in modern times. #AmazingChina
Baca Juga: 14 PAC PPP Purbalingga Menolak Dukungan untuk Oji - Jeni Di Pilkada 2020
Baca Juga: PPP dan PKB Bangun Koalisi Nahdliyyin Bersatu Dukung Oji-Jeni di Pilkada 2020
Baca Juga: Mengintip Strategi Agus Sarkoro di Pilkada Purbalingga 2020
(Batik adalah kerajinan tradisional yang umum di kalangan kelompok etnis di Cina. Menggunakan lilin leleh dan alat seperti spatula, orang mewarnai kain dan memanaskannya untuk menghilangkan lilin. Lihatlah bagaimana kerajinan kuno berkembang di zaman modern. #AmazingChina)," tulis akun @XHNews seperti dikutip lensapurbalingga.com melalui Zonajakarta.com.
Video berdurasi 49 detik itu memperlihatkan seorang pengrajin yang menggambar beragam motif di sebuah kain, seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan, serta ukiran-ukiran khas batik.
Cara menggambar batiknya juga memakai canting, meski bentuk alatnya sedikit berbeda.
Baca Juga: Dikabarkan, PKB Sudah Turunkan Rekom ke Pasangan Oji-Jeni
Baca Juga: Nekad! Pandemi Covid-19 Tak Halangi Sejumlah Pejabat BUMN Ikut Saturday Ride PNM Vespa Club
"(Batik) ini biasanya dipakai kelompok etnis minoritas yang tinggal di Guizhou dan Yunan," lanjut teks di video Xinhua.
Selain di kain, terlihat pula seorang wanita yang menggambar motif batik bergambar bunga di sebuah bucket hat.
Kemudian ditunjukkan juga proses pembuatan batik celup yang menghasilkan motif bergambar burung.
Baca Juga: Tekanan Membuat Facebook akan Blokir Iklan Pemilu
Baca Juga: Sempat Kabur, Pelaku Penipuan dan Penggelapan Motor dibekuk Polisi
Artikel ini sebelumnya telah tayang di Zonajakarta.com dengan judul "Kurang Ajar! Tak Hanya Laut China Selatan, Tiongkok Juga Klaim Batik Berasal dari Negaranya"
Unggahan tersebut memancing komentar dari netizen Indonesia.
Seorang warganet dengan akun @srinidhi24 menjelaskan bahwa batik berasal dari Pulau Jawa di Indonesia lalu produknya menyebar ke Asia sampai India dan China.
Baca Juga: Kegiatan Belajar Mengajar Secara Tatap Muka, Hanya 8 Wilayah yang Diizinkan di Jateng
Baca Juga: Geliat Pilkada 2020, Ken Ragil: Masih Cukup Waktu Poros Baru Muncul di Purbalingga
Ia juga mengimbau, "Jangan mengaku ini asli China. Ini dari zaman dahulu yang DITIRU China."
“Diam!!!,” tulis akun @gilangprakosa sembari mengunggah laman google yang berisikan tentang batik.
“Di Tweet nya ga ada kata "Originated From China" cuma traditional Craft Common. Jadi menurut gw ini yg nulis berita ga tau apa apa tentang batik dan sejarahnya, asal jeplak aja ngejar tayang," timpal akun @peoplejustice1.
"Batik itu asli Indonesia," ujar akun @Noeroel_Hoed4.
Baca Juga: Prioritaskan Kegiatan Belajar Mengajar SMA dan SMP, Nadiem: Protokol Kesehatan Jauh Lebih Mudah
Baca Juga: Ganjar Perintahkan Setiap Kepala Daerah di Jawa Tengah Bentuk Gugus Tugas khusus Kawasan Industri
Tak kalah serunya, akun @ardezzo menyebutkan satu-satunya warisan China adalah virus Corona.
"Corona virus is the only true world heritage originated from China #ChinaVirus (Virus Corona adalah satu-satunya warisan dunia sejati yang berasal dari Cina #ChinaVirus)," tulis akun @ardezzo.
Unggahan tersebut menjadi viral dan ditonton lebih dari 225 ribu kali, dibagikan sebanyak 1,7 ribu melalui retweet dan sejumlah komentar nampak dibatasi oleh pemilik akun.
Baca Juga: Unjuk Rasa, Pekerja Seks Minta Bordil Dibuka Kembali di Jerman
Baca Juga: Gojek Berikan Kemudahan Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Melalui GoService
Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.
Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. ***(Zonajakarta.com)