Lensa Purbalingga - Guna menghindari guguran lava pijar dari Gunung Semeru, warga di wilayah lereng gunung di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mulai berpindah menuju tempat pengungsian
Bersama jajarannya, Bupati Lumajang Thoriqul Haq pun bergegas ke lokasi pengungsian di lereng Gunung Semeru untuk memantau kondisi warga yang mengungsi.
Baca Juga: Diduga Salahgunakan Dana APBN, Ketua DPC PKB Purbalingga Dilaporkan ke Bawaslu
Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, sebagian warga sempat mengungsi di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur.
"Beberapa pengungsian sempat tersebar di beberapa lokasi, namun pagi ini kami akan fokuskan di satu tempat untuk memudahkan penanganan," katanya pada Selasa, 1 Desember 2020, seperti dilansir ANTARA.
Baca Juga: Sebanyak 6.410 Pasukan Elite Banser Ikuti Apel Kebangsaan dengan 'Cara Baru'
Untuk itu BPBD bakal mendirikan posko pengungsian dan dapur umum di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, untuk menampung warga yang tempat tinggalnya terdampak guguran lava pijar Gunung Semeru.
Namun demikian pihaknya belum dapat memastikan jumlah warga yang telah mengungsi.
"Untuk jumlah pastinya kami masih melakukan asesmen di lapangan, keselamatan warga prioritas utama," ujar dia.
Baca Juga: Catat! Presiden Jokowi Tetapkan 9 Desember 2020 Jadi Hari Libur
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pjs Purbalingga Nekad Tak Berlakukan Jam Malam
Baca Juga: Ngeri! Kasus Positif Covid-19 Terkonfirmasi 1207 di Masa Tahapan Pilkada
Ia menjelaskan, lava pijar dari kawah Jonggring Saloko meluncur hingga sejauh 3.000 meter ke arah Besuk Kobokan. Pihaknya pun meminta warga untuk mengikuti arahan petugas BPBD saat mengungsi.
Berdasarkan informasi yang disiarkan di laman resmi Badan Geologi, Gunung Semeru yang berada di wilayah Kabupaten Malang dan Lumajang, Provinsi Jawa Timur, sempat mengalami gempa guguran dan beberapa kali guguran awan panas.
Baca Juga: Anjar Prasetyo Ditemukan Tak Bernyawa Tiga Hari Setelah Tenggelam di Sungai Tambra
Baca Juga: Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 di Purbalingga Masih Rendah
Baca Juga: Komplotan Pencuri Kabel Telkom di Kebumen Ditangkap Polisi
Saat ini tingkat aktivitas Gunung Semeru masih ditetapkan pada Level II (Waspada).
Masyarakat diimbau tidak beraktivitas dalam radius satu kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak empat kilometer arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.
Baca Juga: Nekad Mudik ke Solo? Siap-Siap Nginep di Benteng Vastenburg Selama 14 Hari
Baca Juga: KPU Dinilai Kurang Tegas Menindak Pelanggaran
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak Drastis, 2 Wilayah Ini Curi Perhatian Presiden Jokowi
Warga dan wisatawan juga diminta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.***